Kiat Memilih Sinyal Trading yang Tepat dan Akurat
Kiat Memilih Sinyal Trading yang Tepat dan Akurat |
Instansi pemerintah akhir-akhir ini ramai-ramai memeringatkan kita mengenai modus baru investasi ilegal yg memanfaatkan sinyal trading. Indikasinya bermacam-macam, mulai dari memperkenalkan sinyal harian via pesan pendek dengan tarif langganan tertentu sampai jualan robot dengan sistem member get member.
Beragam modus investasi ilegal tersebut membikin tidak sedikit orang-orang lebih hati-hati ketika memilih sinyal trading. Banyak juga trader yg tertarik untuk membikin sinyal trading sendiri.
Pertanyaannya, bagaimana tutorial memilih sinyal trading yg seksama serta bukan tipu-tipu? Pertama-tama, kita butuh memahami apa itu sinyal trading.
Mengenal Komponen Sinyal Trading yg Akurat
Sinyal trading artinya sejumlah kriteria yg ditentukan sebagai “rambu-rambu” untuk membeli alias menjual sebuah aset keuangan. Umpamanya sinyal beli saham mungkin berupa rentang harga tertentu di mana kita mampu membeli saham tersebut untuk memperoleh keuntungan sampai tingkat harga tertentu.
Banyak orang-orang mencari sinyal trading dari forum online, website web, alias komunitas tertentu tanpa mempedulikan latar belakangnya. Tapi sebetulnya siapa saja mampu membikin sinyal trading yg seksama dengan menganalisis harga saham alias melakukan screening, kemudian memasang “alert” supaya timbul peringatan otomatis.
Sinyal trading bukanlah yg akan terjadi ide yg ajaib, melainkan gabungan dari rumusan matematis serta teknologi komputer.
Terdapat berbagai barometer dasar untuk membikin sinyal trading, antara lain:
1. Pola grafik: Grafik candlestick yg dipergunakan untuk mengamati pergerakan harga saham akan menimbulkan pola-pola tertentu dari waktu ke waktu, semacam pola Triangle, Head and Shoulders, dll.
Setiap pola mengambarkan sinyal trading tertentu. Contohnya, sinyal beli yg timbul ketika pergerakan candlestick tembus garis teratas pola Ascending Triangle.
2. Indikator teknikal: Grafik harga saham juga mampu dipasangi sejumlah indikator yg mampu memicu sinyal trading, semacam Moving Average, MACD, RSI, dll. Contohnya ketika garis RSI jatuh ke bawah ambang 30.0, berarti timbul sinyal beli.
3. Valuasi harga saham: Para value investor mengamati pasar (screening) untuk memilih saham berdasarkan perhitungan kualitas intrinsik, Price-to-Earning Ratio (PER), Price-to-Book Value (PBV), alias parameter lain.
Pada prinsipnya, mereka membandingkan kualitas wajar saham dengan harganya ketika ini. Ketika harga kini turun ke bawah kualitas wajar saham, jadi itu artinya sinyal beli.
4. Aksi bandar: Volume serta frekuensi jual/beli pada sebuah saham mampu dipantau melewati software trading saham alias software pemantau pasar semacam RTI.
Ketika pihak-pihak yg dikenal sebagai “bandar” sedang mengakumulasi sebuah saham, trader mampu ikut membeli saham tersebut untuk memeroleh keuntungan dari kenaikan harga setelahnya. Spekulasi berbasis bandarmologi semacam ini berisiko lumayan tinggi, namun tidak sedikit trader yg mengandalkannya.
Kita mampu membikin sinyal trading sendiri berdasarkan patokan-patokan di atas. Dimulai dengan membikin sebuah sistem yg diuji berulang kali, kemudian dicatat dengan cara manual, lalu diterapkan dalam aktivitas trading sehari-hari.
Memang butuh waktu serta energi, namun kita sendiri mampu menjamin akurasinya. Kita juga mampu segera melakukan pembetulan apabila akurasinya mulai berkurang.
Bagaimana apabila tidak punya waktu untuk membikin sinyal trading sendiri? Sejumlah pengembang telah membikin software mobile untuk mengamati pasar dengan cara otomatis. Jadi, kita mampu memperoleh “alert” setiap kali timbul pola grafik tertentu, sinyal dari indikator teknikal, ataupun perubahan harga saham yg signifikan.
Kita mungkin mampu mengakses aplikasi-aplikasi tersebut dengan cara gratis ataupun dengan membayar anggaran langganan tertentu.
Contoh Sinyal Trading Saham Indonesia
Salah satu software sinyal trading saham Indonesia yg lumayan terkenal artinya Stockbot. Stockbot menyampaikan sinyal trading berdasarkan kriteria-kriteria semacam buy on weakness, buy on strength, swing up, sinyal rebound, aksi bandar, konsensus indikator, lonjakan volume, serta tetap tidak sedikit lagi.
Dengan berlangganan bulanan, kita mampu memperoleh sinyal dari salah satu kriteria saja maupun dari semua kriteria.
Ada pula sinyal trading saham gratis yg disediakan oleh perusahaan sekuritas. Para ahli serta analis saham yg bekerja di perusahaan sekuritas akan menerbitkan yg akan terjadi riset mereka dalam bentuk email, SMS, ataupun publikasi media.
Para analis mungkin hanya menyampaikan sinyal trading saham dalam bentuk rentang harga beli tertentu, namun mampu juga memaparkan argumen di balik sinyal tersebut. Contohnya: saham telah undervalue, terjadi MACD Golden Cross pada saham tertentu, alias ada peningkatan volume beli asing yg sangat besar.
Apabila kamu ragu terhadap keandalan sinyal trading yg diberikan oleh analis sekuritas, kamu mampu menanyakan terhadap mereka mengenai dasar-dasar penentuan sinyal trading tersebut. Apakah mereka membikin analisis berdasarkan sinyal teknikal alias fundamental? Sinyal teknikal dari indikator apa? Dan seterusnya.
Alternatif lain, kamu mampu membandingkan sinyal trading sekuritas dengan analisis saham mandiri. Kemudian kamu tidak mengeksekusi semua sinyal dari sekuritas, melainkan hanya mengeksekusi sinyal yg telah kamu konfirmasi dengan cara riil.
Dengan demikian, kamu mampu menghindari ajakan membeli saham gorengan alias spekulatif.
Kesimpulan
Kiat memilih sinyal trading yg seksama itu lumayan sederhana. Kamu hanya butuh memahami latar belakang kemunculan sinyal trading.
Apakah sinyal trading timbul berdasarkan pola grafik tertentu? alias indikator teknikal? alias aksi bandar? alias sudut lainnya?
Penyedia sinyal trading mungkin menyembunyikan trik-triknya dengan argumen rahasia dagang. Tapi, mereka semestinya tetap mampu menyampaikan angan-angan kasar mengenai sumber sinyal tersebut (teknikal, fundamental, bandarmologi, alias lainnya). Apabila asalnya saja tidak jelas, kamu patut untuk meragukan keandalan sinyal trading tersebut.
Lebih baik lagi apabila penyedia sinyal trading menyampaikan masa percobaan gratis (free trial) dan/atau garansi uang kembali. Manfaatkan masa percobaan gratis untuk menguji akurasi sinyal yg diberikan, kemudian barulah berlangganan apabila kamu sukses memastikan keandalannya.